“Menguak Cikal Bakal Pemalsuan Hadis”

Doc Internet

Hadis Mauḍu’ adalah hadis yang dibuat-buat atau didustakan atas nama Rasulullah, dan hadis Mauḍu’ merupakan hadis yang paling ḍa’if. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa hadis ini bukanlah hadis yang bersumber dari Rasulullah, namun hadis tersebut hanya disandarkan kepada Nabi atau di atas namakan Rasul.

Dasarnya munculnya hadis Mauḍu’:

من كذب عليّ متعمدا فليتبوّأ مقعده من النار (رواه البخاري).

Artinya: “Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaklah tempatnya di Neraka.” (H.R. al-Bukhari).

Asbābul Wurūd dari hadis ini adalah: pada saat itu Rasulullah memerintahkan sahabat Abu Bakar untuk membunuh orang, tapi sebelum Abu Bakar membunuhnya orang tersebut sudah meninggal, lalu Abu Bakar datang kepada Nabi untuk memberitahukan kepada rasulullah bahwa ia telah membunuh orang tersebut, padahal sebenarnya tidak demikian, Abu Bakar telah berdusta pada saat itu.

Ada beberapa motif yang mendorong dilakukannya pemalsuan hadis, yaitu:

1. Pertentangan politik

Perpecahan umat Islam akibat pertentangan politik yang terjadi pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib sangat besar berpengaruh terhadap pemunculan hadis palsu. Masing-masing golongan berusaha mengalahkan lawan dan mempengaruhi orang-orang tertentu, akibat perpecahan politik ini golongan Syiah membuat hadis palsu, pada saat itu golongan ini paling banyak melakukan pemalsuan hadis.

2. Usaha kaum Zindiq

Kaum Zindiq adalah golongan yang membenci Islam, baik sebagai agama ataupun sebagai dasar pemerintahan. Tujuan mereka adalah ingin menghancurkan umat Islam dari dalam, diantara mereka ada yang mengaku bahwa mereka telah membuat hadis palsu sebanyak 4000 hadis.

3. Fanatisme golongan

Salah satu alasan mereka membuat hadis palsu adalah sifat ego dan fanatik untuk menonjolkan seseorang, bangsa, kelompok dan sebagainya.

4. Tukang dongeng

5. Perbedaan madzhab

Mereka melakukan pemelsuan hadis karena didorong sifat fanatik dan ingin menguatkan madzhabnya masing-masing.

 Hadis palsu telah menimbulkan dampak buruk bagi umat Islam, oleh karena itu hadis palsu harus dihilangkan, dan ulama’ sendiri telah melakukan upaya-upaya untuk memberantas peredaran hadis palsu.

 Upaya yang dilakukan untuk memberantas hadis Mauḍu’ antara lain: memburu para pemalsu hadis, mencari keṣaḥiḥan hadis, menjelaskan kredibilitas sanad /perawi hadis, dan melakukan rijalul hadis.

 Kriteria dalam hadis Mauḍu’ bisa dilihat pada sanad dan matan: pada sanad itu terdapat tadlīs, dan penyendiri perawinya, sedangkan pada matannya itu bertentangan dengan al-Qur’an dan sunnah, dan makna / pemahamannya rusak.


 

Tidak ada komentar untuk "“Menguak Cikal Bakal Pemalsuan Hadis”"